title

About

About

slider

Recent

Powered by Blogger.

Total Pageviews

About us

Followers

Navigation

Sifat Wajib Allah

SIFAT WAJIB ALLAH



A. Lima Sifat Wajib Allah Swt
Sifat wajib Allah artinya sifat yang pasti dimiliki oleh Allah. Ada yang berpendapat sifat wajib Allah itu sebanyak dua puluh. Ada juga yang menyatakan, sifat wajib Allah ada tiga belas. Yaitu, Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil-hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bahsar, dan Kalam. Pada bab ini hanya dipelajari lima sifat wajib Allah. Yaitu, Wujud, Bashar, Qudrat, Qiyamuhu binafsihi, dan Ilmu. Sifat yang lain bukan berarti tidak penting. Sifat Allah penting dan wajib diketahui.

Sifat-sifat Allah itu perlu kita ketahui agar kita dapat mengenal-Nya.
Selain itu, kita juga dapat mengetahui Allah melalui berbagai ciptaannya.
Misalnya bumi, bulan, matahari, pohon, air, udara, dan binatang. Siapa
yang dapat membuat matahari dan bulan jika bukan Allah? Allah
berkuasa menciptakan segala sesuatu, termasuk menciptakan diri kita.
Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna karena ia
diberi akal dan perasaan. Tidak seperti makhluk lain yang serba terbatas.
Misalnya, binatang tidak diberi akal. Malaikat hanya melakukan tugas
yang telah ditetapkan Allah. Setan hanya bisa berbuat jahat. Sedangkan
manusia diberi kemampuan untuk memilih antara yang baik dan yang
buruk.
Kita harus bersyukur. Karena Allah menciptakan diri kita sebaga makhluk-Nya yang terbaik. Salah satu cara bersyukur adalah kita harus nselalu berusaha menaati perintah Allah. Juga menjauhi segala larangan-Nya. Mengetahui sifat-sifat Allah, dapat mendorong kita melakukan sifat-sifat yang baik. Seperti, rajin beribadah, jujur, berhati-hati, sopan, berkasih sayang terhadap sesama, pemberani, dan tidak sombong.

B. Arti Lima Sifat Wajib Allah

1. Wujud
Wujud artinya ada. Allah bersifat Wujud berarti Allah itu ada. Tetapi,
keberadaan Allah tanpa ada yang menciptakan-Nya. Keberadaan Allah
juga tak dapat kita ketahui secara langsung. Nabi Musa pun tidak kuat
ketika Allah menampakkan sedikit kekuasaan-Nya.
Allah berkata kepada Musa, kalau ia ingin melihat Allah, sebaiknya
lihat saja gunung yang ada di depannya itu. Bila gunung itu tetap pada
tempatnya maka ia akan mampu melihat Allah. Tetapi, tiba-tiba gunung
itu hancur lebur. Nabi Musa pun pingsan seketika. Tak ada satu pun
manusia di dunia ini yang mampu melihat Allah. Kita baru dapat melihat
wujud Allah nanti di surga.

2. Bashar
Kita belum dapat melihat Allah. Tetapi Allah pasti melihat kita. Karena
Ia bersifat Bashar. Apa saja yang ada di alam semesta dapat dilihat oleh
Allah. Bahkan, Allah dapat melihat semut kecil hitam di waktu malam
yang gelap gulita. Semua tingkah laku kita juga selalu dilihat oleh Allah.
Apabila kita bertingkah laku baik akan diberi pahala. Apabila kita
berperilaku buruk akan mendapat dosa.

3. Qudrat
Qudrat artinya kuasa. Allah bersifat Qudrat. Berarti Allah itu berkuasa.
Kekuasaan Allah tidak terbatas. Seorang presiden dapat berkuasa, tetapi
tergantung pada pilihan rakyat. Sedangkan kekuasaan Allah tergantung
pada diri-Nya sendiri.

4. Qiyamuhu Binafsihi
Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi. Artinya, Allah berdiri sendiri. Al-
lah tidak tergantung kepada siapa pun.
Kita perlu mencontoh sifat mandiri Allah ini. Maksudnya, kita harus
sealu berusaha agar mampu melakukan segala sesuatu. Kita tidak boleh
selalu menunggu bantuan orang lain.
Kita harus belajar mencuci
piring sendiri setiap selesai makan.
Kita berusaha merapikan tempat
tidur setiap bangun pagi, dan lain-
lain. Kita belajar di sekolah juga
agar kita menjadi orang yang
mandiri.

5. Ilmu
Allah memiliki sifat Ilmu. Artinya mengetahui. Allah Maha
Mengetahui alam semesta beserta isinya. Allah pun tahu apa yang kita
lakukan. Apa yang kita pikirkan. Walaupun hanya dalam hati saja.
Manusia hanya mengetahui sedikit dari apa yang Ia ketahui. Tapi, Allah
akan memberikan ilmunya kepada kita. Bila kita rajin belajar dan berdoa.

Cerita Teladan
Ibrahim Mencari Tuhan
Ketika Nabi Ibrahim lahir, ia diungsikan ayahnya di tengah hutan.
Agar ia tidak dibunuh oleh Raja Namrud. Sebab pada waktu itu Raja
Namrud mempunyai peraturan. Setiap bayi laki-laki yang lahir harus
dibunuh.
Selama di hutan, Nabi Ibrahim dapat hidup dengan selamat. Tidak
ada gangguan dari binatang buas. Karena hidup sendiri di hutan, Nabi
Ibrahim tidak terpengaruh oleh orang lain. Pada waktu itu, orang-orang
kebanyakan menyembah berhala (patung).

Nabi Ibrahim sering merasa heran. Kenapa orang-orang itu mau
menyembah patung. Padahal patung-patung itu tidak bisa berbuat apa-
apa. Dalam hati Nabi Ibrahim sering bertanya-tanya. Siapa Tuhan yang sebenarnya?
Nabi Ibrahim melihat bulan dan bintang di malam hari. Dia pun
melihat matahari di siang hari. Lalu, ia bertanya dalam hati. Apakah
benda-benda itu tuhan. Tetapi ketika bulan, bintang, dan matahari
menghilang, ia lalu berkata, “Aku tidak akan bertuhan kepada benda-
benda seperti itu. Aku hanya ber-Tuhan kepada yang menciptakan langit
dan bumi. “Tuhan yang menciptakan bulan, bintang, dan matahari. Itulah Tuhan yang sebenarnya.
Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: