LAPORAN
OBSERVASI
ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bimbingan
Konseling
Dosen Pengampu: Fadhillaturrahmi, M.Pd
Disusun Oleh :
WAHIDATUL
MUNAWAROH
1786206130
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2018
KATA PENGANTAR
Pujisyukurkitapanjatkankehadirat Allah SWT,
atassegalakemampuanrahmatdanhidayah-NyasehinggasayadapatmenyelesaikantugasLaporan
Observasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)padamatakuliahBimbingan Konseling.
Kehidupan yang layakdansejahteramerupakanhal yang
sangatwajardandiinginkanolehsetiapmasyarakat,
merekaselaluberusahamencarinyadantakjarangmenggunakancara-cara yang
tidaksemestinyadanbisaberakibatburuk.
Saya berharap dengan
terselesaikannya laporan ini dapat menjadi tolak ukur untuk menjadi mahasiswa
yang kedepannya lebih dan lebih baik lagi. Saya juga berharap laporan ini
semoga bisa bermanfaat, baik bagi saya sendiri maupun orang lain.
Dalam penulisan laporan
ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saya mohon maaf
sebesar-besarnya karena saya masih dalam proses belajar. Saran dan kritik dari
pembaca sangat di butuhkan untuk bahan evaluasi saya selanjutnya
Bangkinang, November 2018
Wahidatul Munawaroh
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR
ISI.....................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................
B.
Tujuan.................................................................................................
C.
Metode Penulisan Laporan.................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Identitas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).................................
B.
Identitas Orang Tua.........................................................................
C.
Hasil Wawancara.............................................................................
D.
Riwayat Kehidupan.........................................................................
E.
Dokumentasi....................................................................................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berkaitan dengan
saya sebagai mahasiswa yang dibina dan dibimbing menjadi seotang guru yang
benar-benar terampil dan mampu menjadi pengajar yang baik dan benar. Tentunya
membutuhkan banyak acuan belajar seperti penguasaan materi dan praktik lapangan
yang cukup, baik didalam maupun diluar kampus.
Dalam hal ini,
berkaitan dengan mata kuliah Bimbingan Konseling, bagaimana seorang guru harus
mampu mempelajari dan mengenal cara-cara mengajar pada anak yang memiliki
kebutuhan khusus. Maka tentu tidak bisa hanya bergelut dengan materi yang
diberikan dosen. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan langsung di tempat
atau sekolah yang memang khusus membina dan mengajar anak-anak kebutuhan
khusus.
B.
Tujuan
Adapun tujuannya adalah:
1. Untuk
melakukan observasi atau pengamatan langsung
2. Untuk
mengidentifikasikan apa jenis ABK pada seorang siswa
C.
Metode
Penulisan Laporan
Untuk menyempurnakan data-data yang
dibutuhkan dalam penyusunan laporan ini, maka penyusunan ini melakukan metode
pengumpulan data melalui:
1. Wawancara
Dalam penulisan
laporan ini tentunya saya ingin menyajikan data yang benar-benar asli dan
fakta, sehingga saya melakukan wawancara langsung dengan narasumber.
2. Pengamatan
Langsung
Adakalanya data
yang disampaikan oleh narasumber tidak bisa daisampaikan semuanya secara
langsung dan saya diminta untuk mengamati atau melihatnya secaa langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Identitas
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Nama : Zurrahmi Aulia
TTL : Kabun, 28
September 1994
Agama : Islam
Hobi : Tata Rias
Jumlah Saudara : 3 orang
Tanggal Wawancara : 08 November 2018
Jenis ABK : Tuna Wicara
B. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Mahyulis
Nama Ibu : Zuraida
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : PNS
Agama : Islam
Alamat : Dusun II Kabun, Desa
Limau Manis
C. Hasil Wawancara
NO
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||
1
|
Bagaimana
Ibuk Membimbing Anak Ibuk di Rumah?
|
Saya
membimbing aulia sehari-hari dengan bicara seperti biasa, saya gak bisa
menggunakan bahasa isyarat, aulia ngerti dengan bahasa kita.
|
||
2
|
Kak
Aulia masih sekolah apa tidak?
|
Aulia
sudah tamat SMA LB Bangkinag pada tahun 2015
|
||
3
|
Apa
faktor yang menyebabkan kak Aulia menjadi Tuna Wicara?
|
Faktor
yang menyebabkannya menjadi tuna wicara adalah sewaktu dia pernah demam
tinggi atau step, dan aulia juga pernah jatuh dari ayunan nya waktu bayi,
karena itulah pita suara nya rusak, dan menjadi penderita tuna wicara
|
||
4
|
Bagaimana
kak aulia melakukakan adaptasi dilingkungan sekitar?
|
Dia
beradaptasi dengan lingkungan sekitar seperti manusia normal, dia sangat
aktif dilingkungan sekitar.
|
||
5
|
Apa
kekurangan dari kak Aulia?
|
Dia
gak bisa berbicara pastinya, dan pendengarannya kurang.
|
||
6
|
Apa
harapan kak Aulia di masa depan?
|
Kak
Aulia ingin sekali bekerja, bekerja apa aja, yang penting bekerja. Sekarang
masih punya usaha kecil-kecilan yaitu Make Up in anak sekolah perpisahan,
wisuda, dan acara-acara lainnya.
|
||
|
|
|||
D. Riwayat Kehidupan
Berdasarkan
pada ujaran orangtua Aulia, sebelum kelahiran, Anak mereka dalam kondisi yang
baik-baik saja ketika masih dalam kandungan ibunya. Kondisi ibu dan janin dalam
keadaan sehat. Tidak ada gejala-gejala yang menunjukkan secara pasti tentang
keadaan anak mereka saat sebelum kelahiran. Bahkan setelah lahir Aulia masih
menangis seperti Bayi biasanya.
Zurrahmi
Aulia merupakan anak yang aktif dan bersemangat layaknya anak-anak lainnya. Ia
sering dipanggil dengan Aulia, dan saya sendiri menmanggilnya Kak Lia, karena
kak lia belia tua dari saya. Aulia merupakan anak yang riang dan mudah berbaur
dengan orang lain. Namun, apabila ia baru saja mengenal orang yang belum
dikenalnya, ia cenderung untuk diam dan berkesan tidak menunjukkan bahwa ia
memiliki gangguan pada pendengarannya dan dengan pasti juga gangguan dari cara
ia berkomunikasi. Ia sering berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, bahasa
tulis karena ia di sekolahkan di SMA LB Bangkinang dan sekarang udah tamat. Aulia
merupakan pribadi yang selalu aktif dan mudah di ajak, mudah pula
bersosialisasi dengan orang sebaya dengannya atau yang lebih dewasa dengannya
atau yang lebih muda. Tapi tidak semua anak yang memiliki kebutuhan khusus
mudah untuk berbaur dengan lingkungannya. Kadang anak yang memiliki kebutuhan
khusus cenderung malu dan minder pada orang lain yang baru maupun yang telah
lama ia kenal, tetapi sangat berlaianan dengan kak Aulia ini. Itu kak Aulia
yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari, karena kami satu kampung.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak
tunawicara adalah individu yang mengalami gangguan atau hambatan dalam
komunikasi verbal sehingga mengalami kesulitan dan berkomunikasi.Faktor
penyebab tunawicara disebabkan oleh ganguan pada sebelum kelahiran (pre natal),
saat kelahiran (neo natal), dan setelah kelahiran (pos natal) klasifikasi anak
tuna wicara antara lain keterlambatan bicara, gagap.
Anak
tunawicara harus dibantu agar dapat bersosialisasi dengan orang lain sehingga
ia tidak dipandang melalui kekurangannya. Anak tuna wicara juga dapat dilatih
seperti manusia normal pada umumnya, namun mereka hanya sulit berbicara. Tuna
wicara juga memerlukan pendidikan yang dapat menghilangkan hambatan-hambatan
pada diri mereka seperti seklah-sekolah umum dan khusus.
Post A Comment:
0 comments: