title

About

About

slider

Recent

Powered by Blogger.

Total Pageviews

About us

Followers

Navigation

Lingkungan Pendidikan


LINGKUNGAN PENDIDIKAN


 










Oleh:
WAHIDATUL MUNAWAROH







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2018




KATA PENGANTAR

Pujisyukurkitapanjatkankehadirat Allah SWT, atassegalakemampuanrahmatdanhidayah-Nyasehingga kami dapatmenyelesaikantugasmakalah kami yang berjudul  LINGKUNGAN PENDIDIKAN“padamatakuliahPedagogik.
Kehidupan yang layakdansejahteramerupakanhal yang sangatwajardandiinginkanolehsetiapmasyarakat, merekaselaluberusahamencarinyadantakjarangmenggunakancara-cara yang tidaksemestinyadanbisaberakibatburuk.
Denganmengucappujisyukurkehadirat Allah SWT atassegalarahmatdankarunia-Nya, sertataklupasholawatdansalamkepadajunjungannabibesarMuhammadsawataspetunjukdanrisalahnya. Yang telahmembawazamankegelapankezamanterangbenderang.
Kamimenyadaribahwamasihbanyakkekurangandalampenyusunan dan penulisanmakalahini, olehkarenaitukamisangatmenghargaiakan saran dankritikuntukmembangunmakalahinilebihbaiklagi. Semogamakalahinidapatbermanfaatbagisemuapihak yang membutuhkankhususnyaparamahasiswa.



         Bangkinang,   Februari 2018


              Wahidatul Munawaroh







DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.  Tujuan Penulisan................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Lingkungan Pendidikan................................................. 3
B.  Fungsi Lingkungan Pendidikan....................................................... 4
C.  Jenis-jenis Lingkungan Pendidikan.................................................. 4
1.    Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga.................................... 5
a.    Peranan pendidikan dalam lingkungan keluarga.................... 5
b.   Tanggung jawab keluarga....................................................... 6
c.    Fungsi keluarga....................................................................... 7
2.    Lingkungan dalam Pendidikan Sekolah...................................... 8
a.    Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah.................................. 9
b.   Fungi dan peranan sekolah..................................................... 10
c.    Tugas guru.............................................................................. 11
d.   Macam-macam sekolah........................................................... 11
3.    Pendidikan dalam Lingkungan Masyarakat................................ 13
a.    Peranan pendidikan dalam lingkungan masyarakat................ 14
b.   Ciri-ciri pendidikan dalam lingkungan sekolah...................... 15

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan...................................................................................... 16
B.  Saran ............................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam  menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu.

B.       Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas yaitu diantaranya :
1.         Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2.         Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3.         Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?
4.         Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?

C.      Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :
1.        Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2.        Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3.        Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk lingkungan pendidikan.
4.        Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan.



























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan merupakan suatu keadaan tau berupa tempat yang memungkunkan terjadinya pendidikan. Karena pendidikan merupakan interaksi antar manusia, maka yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu tempat di mana memungkinkan terjadinya suatu interaksi manusia dalam proses pendidikan dan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan. 
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
1.         Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2.         Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
3.         Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.

B.       Fungsi Lingkungan Pendidikan
Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.         Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2.         Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3.         Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.         Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5.         Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya. 

C.      Jenis - jenis Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.         Pendidikan Dalam Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan pertumbuhan mental maupun fisik dalam kehidupannya. Melalui interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengidentifikasikan diri dengan orang tuanya, melainkan juga mengidentifikasikan (mensatupadukan) diri dengan kehidupan masyarak dan alam sekitarnya.
Dalam lingkungan keluarga anak berada samapai meninggalkan keluarga untuk membentuk keluarga sendiri (menikah). Itulah akhir pendidikan dalam lingkungan keluarga. Jadi pendidikan dalam lingkungan keluarga dimulai sejak anak lahir ke dunia dari kandungan ibunya, dan berhenti apabila sang anak meninggakan keluarga asal untuk mendirikan keluarga baru. Sungguh panjang waktu yang dialami anak dalam keluarga itu.

a.        Peranan pendidikan dalam lingkungan keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga tersebut diantaranya adalah :
1)        Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
2)        Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
3)        Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan moral.
4)        Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
Ngalim purwanto (2004:82) mengatakan bahwa sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat dijelaskan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:
a)        Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
b)        Pengasuh dan pemelihara
c)        Tempat mencurahkan isi hati
d)       Pengatur dalam kehidupan berumah tangga
e)        Pembimbing hubungan pribadi
f)         Pendidik dalam segi-segi emosional
Menurut Ngalim Purwanto (2004:83) peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:
a)        Sumber kekuasaan dalam keluarga
b)        Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakat atau dunia luar
c)        Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga
d)       Pelindung terhadap ancaman dari luar
e)        Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
f)         Pendidik dalam segi-segi rasional

b.        Tanggung jawab keluarga
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal berikut.
a)        Adanya   motivasi   atau   dorongan   cinta   kasih   yang   menjiwaihubungan orang tua dan anak.
b)        Pemberian   motivasi    kewajiban   moral    sebagai    konsekuensikedudukan orang tua terhadap keturunannya.
c)        Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
d)       Memelihara dan membesarkan anak.
e)        Memberi  pendidikan  dengan  berbagai  ilmu  pengetahuan  dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.

Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.
1)        Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2)        Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3)        Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang belajar.
4)        Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
5)        Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua yang terlalu tinggi.
6)        Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7)        Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.

c.         Fungsi keluarga
Keluarga berfungsi untuk membekali setiap anggota keluarganya agar dapat sesuai dengan tuntunan nilai-nilai agama, pribadi, dan lingkungan. Demi perkembangan dan pendidikan anak, keluarga harus melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik dan seimbang. M.I. Soelaeman (1944) mengemukakan beberapa fungsi keluarga yaitu: 1) fungsi edukasi, 2) fungsi sosialisasi, 3) fungsi proteksi, 4) fungsi religius, 5) fungsi efektif, 6) fungsi ekonomi, 7) fungsi rekreasi, dan 8) fungsi biologis.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi keluarga,  keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.

2.         Lingkungan Dalam Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis da tingkatan sekolah.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah, yaitu sebagai berikut:
1)        Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
2)        Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
3)        Waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan yangharus diselesaikan.
4)        Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
5)        Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadapkebutuhan dimasa yang akan datang.

a.        Sifat-sifat lembaga pendidikan Sekolah.
a)        tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b)        merupakan lembaga pendidikan formal.
c)        merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.

b.       Fungsi dan peranan sekolah.
peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, makasekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalustingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan adalah sebagai berikut.
1)        Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua bidang studi.
2)        Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.
3)        Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.

Soleh Soegiyanto (Babang Robandi,  2007) mengemukakan fungsi-fungsi sekolah sebagai lembaga sosial, yaitu:
1)        Sekolah berfungsi sebagai lembaga sosialisasi, membantu anak-anak dalam mempelajari cara-cara hidup di tempat mereka dilahirkan.
2)        Sekolah berfungsi untuk mentransmisi dan mentransformasi kebudayaan.
3)        Sekolah berfungsi menyeleksi murid untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

c.        Tugas guru
1)        Guru sebagai Pendidik, ia harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggup jawab wibawa, mandiri, dan disiplin.
2)        Guru sebagai Pengajar, harus melaksanakn pembelajaran yang merupakan tugas pertama dan utama.
3)        Guru sebagai Pembimbing, harus mengetahui apa yang telah diketahui anak sesuai dengan latar belakang kemampuan tiap anak didik, serta kompetensi apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
4)        Guru sebagai Pengarah, ia selalu berada bersama dengan anak, untuk berdiskusi apa yang menjadi harapan dan cita-cita anak.
5)        Guru sebagai Pelatih, sangat berperan dalam mengembangkan keterampilan anak, baik keterampilan intelektual (berpikir) maupun keterampilan motorik (bersifat fisik)
6)        Guru sebagai Penilai, bukan hanya menilai kemampuan intelektualnya, bukan hanya sekedar menilai kemampuan dalam menguasai mata pelajaran, tapi juga harus menilai sampai dimana anak sudah memahami dan melaksanakan nilai-nilai atau norma-norma dalam kehidupan.

d.       Macam – macam sekolah
1)        Ditinjau dari segi yang mengusahakan
·      Sekolah negeri
·      Sekolah swasta
2)        Ditinjau dari sudut tingkatan
·      Pendidikan dasar
·      Pendidikan menengah
·      Pendidikan tinggi
3)        Ditinjau dari sifatnya
·      Sekolah umum
·      Sekolah kejuruan

Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat dijelaskan sebagi berikut.
a)        Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen Agama.
b)        Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.


3.         Pendidikan Dalam Lingkungan Masyarakat
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih luas.
Masyarakat mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya bertempat tinggal di wilayah tertentu, dan ada kalanya mereka memiliki hubungan darah atau memiliki kepentingan bersama. Masyarakat dapat merupakan suatu kesatuan hidup dalam arti luas maupun dalam arti sempit, seperti masyarakat bangsa ataupun kesatuan kelompok kekerabatan di suatu desa, dalam marga. Masyarakat dalam arti luas pada umumnya lebih abstrak apabila dibandingkan dengan masyarakat dalam arti sempit.
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut.
 Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidikan kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
a)         Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
b)        Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
c)         Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.

a.         Peranan Pendidikan dalam Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
1)        Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
2)        Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
3)        Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap makaryanya.
4)        Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan.

b.        Ciri – ciri pendidikan dalam lingkungan Masyarakat
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1)        Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
2)        Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
3)        Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
4)        Peserta tidak perlu homogen
5)        Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
6)        Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7)        Keterampilan kerja sangat ditekankan

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.

B.       Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.



DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Ikhsan, Fuad. (2005). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nurhasanah, Neni. (2009). Makalah Lingkungan Pendidikan. [online]. Tersedia: http://neninurhasanah93.blogspot.co.id/2013/04/makalah-lingkungan-pendidikan.html [diakses 23 Februari 2018]
Rijal. (2016). Lingkungan pendidikan. [online]. Tersedia:
http:/www.rijal09.com/2016/03/lingkungan-pendidikan.html?m=1[diakses 27 Februari 2018]
Sadulloh, Uyohdkk. (2010). PEDAGOGIK (ilmu Mendidik).Bandung: Alfabeta

Share
Banner

Post A Comment:

0 comments: